Tasikmalaya, Soreang, dan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Sentra Produsen Pakaian Muslim dan Perlengkapannya yang Paling Murah dan Berkualitas
(Sumber dari majalah Peluang Usaha edisi Agustus 2007) semoga berguna bagi yang pingin memulai usaha bisnis busana muslim, apalagi udah dekat bulan puasa nih, pas momentumnya.
Peningkatan kebutuhan pakaian muslim sampai tiga kali lipat dari hari biasa menjelang Idul Fitri bisa dijadikan peluang usaha untuk mengeruk keuntungan. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan yang hanya sekali setahun ini. Nah, bagi anda yang berminat berjualan pakaian msulim bisa mengunjungi tiga sentra produsen pakaian muslim berikut yakni Kota Tasikmalaya, Soreang-Jawa Barat, dan Perkampungan Industri Kecil (PIK) – Penggilingan Pulo Gadung-Jakarta Timur. Di sana tersedia berbagai pilihan pakaian muslim dengan beragam corak dan kualitas terbaik serta harga yang murah. Tunggu apa lagi, tinggal Anda yang menentukan mau jadi pedagang grosir, eceran, atau untuk dipakai sendiri?
Seperti edisi lalu, edisi kali ini Peluang usaha akan mengulas tentang sentra produsen busana muslim dan aksesorisnya yang terletak di Jawa barat dan Jakarta yakni Kota Tasikmalaya, Soreang, dan PIK- Penggilingan Pulo Gadung-Jakarta Timur. Untuk lebih jelas berikut penelusurannya.
Faktor terbentuknya sentra atau pusat suatu komunitas bisa sengaja dan tidak sengaja. Inilah yang membedakan antara sentra produsen pakaian muslim di Tasikmalaya, Soreang, dan PIK, Penggilingan, Pulo Gadung. Konon dahulunya di Tasikmalaya , pemuda dan pemudinya banyak yang mengadu nasib di negeri orang. Wilayahnya yang masih sulit untuk diakses dari luar dan fasilitas daerahnya yang masih kurang menjadi faktor pemudanya untuk berusaha di tempat lain. Akhirnya setelah Tasikmalaya yang berbatasan dengan kabupaten Garut dan Ciamis ini menjadi kabupaten yang lebih maju (tahun 2001 berubah menjadi kota administratif), perantau dari Tasikmalaya pun balik kampung dan mencoba untuk membuat usaha konveksi di Tasikmalaya. Alhasil tanpa disengaja terbentuk komunitas produsen pakaian muslim dengan mengedepankan desain yang unik, berkualitas tinggi, serta harga yang miring mulai dari blus, stelan, gamis, baju koko, mukena hingga kerudung baikpria, wanita, dewasa dan anak-anak.
Di Jawa Barat selain di Kota Tasikmalaya, sentra pengrajin konveksi juga di kota Bandung tepatnya kecamatan Soreang. Hampir 80% persen kepala keluarganya berkecimpung di usaha tersebutdi antaranya produsen pakaian muslim. Kegiatan yang sudah turun temurun ini telah banyak menghasilkan rancangan dan model-model pakaian muslim yang menjadi trend setter bagi perancang di luar Bandung tentunya. H. Holiludin, pemilik Nel-Nel collection mengakui dirinya sudah turun temurun mengerjakan konveksinya, bahkan anak-anaknya juga ikut membantu dirinya dalam memproduksi pakaian muslim terutama blus dan stelan.
Sementara itu di Jakarta, komunitas PIK terbentuk karena unsur kesengajaan. PIK didirikan pemerintah DKI Jakarta tahun 1983. Alasan Pemerintah DKI mendirikan kawasan tersebut yakni untuk menampung para pengrajin atau pengusaha-pengusaha kecil di antaranya tas, sepatu, konveksi atau garmen supaya memudahkan pembinaan dan pengontrolan terhadap para pengrajin atau pegusaha tersebut.
Untuk pusat produksi busana muslim di Tasikmalaya sendiri terletak di Kecamatan Kawalau, Sukaraja, Salopa, Karang-nunggal dan Cikalong. Dari beberapa daerah itu, kecamatan Kawalu merupakan sentra paling terkenal di daerah Tasikmalaya. Ada dua desa yang menjadi pusat usaha busana muslimnya yaitu Desa Tanjung dan Desa Saguling.
Oleh karena letaknya yang yang cukup jauh dari terminal Tasikmalaya maka perlu satu setengah jam perjalanan untuk sampai ke sana. Dari terminal Tasikmalaya, Anda cukup menggunakan angkot 05 dan turun di Jl Rumah Sakit Umum dengan traif Rp 2.000. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menaiki angkot 03 dan turun di Muncan, tarifnya pun Rp 2.000. Karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan, mengharuskan kita melanjutkan perjalanan dengan naik ojek. Dari situ barulah kita dapat memasuki desa Tanjung dan Saguling yang terkenaldengan produk busana muslimnya.
Untuk menuju Soreang sangatlah mudah karena dari Terminal Leuwipanjang Anda bisa naik angkot yang langsung menuju Soreang, dengan tarif Rp 2.000. Sedangkan untuk berkunjung ke PIK, dari terminal Pulogadung Anda bisa menggunakan Metro-mini 42 jurusan Pulogadung-Pondok Kopi tarif Rp 2.000. Lalu turun di pertigaan Penggilingan, dalam waktu 10 menit saja Anda akan sampai di tujuan. Sementara itu jika Anda berada di blok M, Anda harus ke Pulogadung dulu, yakni naik patas AC 08 jurusan Pulo Gadung-Blok M.
Harga dan Bahan Dasar Pakaian Muslim. Setelah tiba dikawasan tersebut tiba giliran untuk hunting berbelanja pakaian muslim dan perlengkapannya sesuai selera mode yang dinginkan. Baik di Tasikmalaya, Soreang dan PIK, Anda bisa menemukan model-model pakaian muslim seperti model pakaian muslim yang dirancang oleh perancang-perancang ternama dengan harga yang terjangkau.
Mengenai harga, sebagai gambaran di Tsikmalaya untuk baju koko ukuran anak-anak dan dewasa, meskipun desain yang tren saat ini yakni koko SBY dengan model kerah sanghai berkancing penuh dan dihiasi bordir di bagian dada, dominasi koko ala Ustad Jefry masih belum ketinggalan. Adapun harga jual dari produsen ke grosiran per kodi untuk koko rata-rata Rp 350 ribu sampai Rp 1,1 juta atau per satuan sekitar Rp 17.500 sampai Rp 55 ribu.Range harga tersebut berdasarkan jenis bahan dan ukuran. Untuk koko bahan yang digunakan yakni Bs Way, Addawam,Doby katun, katun Leno, katun Paris, katun sutra. Dari keenam bahan tersebut bahan katun leno, paris dan sutra merupakan harga yang paling mahal.
Untuk pakaian muslim wanita dewasa dan anak-anak, blus, gamis, dan setelan masih menjadi favorit di kalangan konsumen. Oleh karenanya para produsen baik Tasikmalaya, Soreang dan PIK tetap mengutamakan memproduksi model tersebut. Jenis bahannya pun tetap didominasi katun Paris. Kelebihannya yakni bahannya dingin dan menyerap keringat bila dikenakan. Selain itu, jenis bahan yang tersedia di antaranya katun sutra, korea, shifon, organdi. Harga yang ditawarkan untuk grosiran di Tasikmalaya per kodi berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 2,3 juta atau per satuannya Rp 25 ribu sampai Rp 115 ribu, di Soreang per kodi Rp 700 ribu sampai Rp 1,7 juta atau per satuan Rp 35 ribu sampai Rp 85 ribu. Sedangkan di PIK per kodi Rp 1,3 juta sampai Rp 3 juta. Atau per satuannya Rp 65 ribu sampai Rp 150 ribu. Tingkatan harga dari masing-masing kawasan baik di Tasikmalaya, Soreang, dan Jakarta tersebut berdasarkan jenis bahan, bordiran, ukuran dan payet-payet. Rata-rata produsen di PIK kebanyakan memakai jasa makloon langsung ke Tasikmalaya pemasangan payet-payet. Ongkos makloon payetnya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu.
Perlengkapan muslim lainnya seperti mukenah ukuran anak-anak dan dewasa dengan bahan katun jala, parasit, polino, tissue, dari Tasikmalaya per kodi dijual berkisar Rp 300 ribu sampai Rp Rp 5 juta atau per satuan Rp 15 ribu sampai Rp 250 ribu, jilbab per kodi berkisar Rp Rp 250 ribu sampai Rp 450 ribu atau per satuannya Rp 12.500 sampai Rp 22.500, bergo polos dan berpayet dijual antara Rp 150 ribu sampai Rp 800 ribu.
Hampir semua produsen baik Tasikmalaya, Soreang dan PIK membeli bahan dasarnya di daerah Cigondewah-Jawa Barat, Pasar Tanah Abang-Jakarta. Antara lain: Tokonya PT Agung Jaya Sahabat Sejati, Tanah Abang, Toko Sahabat Prima Text, telp: (021) 3914191. Toko Jaya Makmur, komplek Auri, Jl Kyai H. Fahrudin Kav. 36 Blok AA No.30, telp: (021) 3807034
Dari segi harga baik di Tasikmalaya, Soreang dan PIK terdapat perbedaan antara pembelian partai besar (minimal satu kodi atau 20 potong) dengan eceran yakni bedanya sekitar Rp 5-10 ribu. Misalkan jika Anda hanya membeli satu setel pakaian muslim. Oleh pedagang atau produsen, harga pakaian muslim tersebut Rp 50 ribu, tetapi jika Anda membeli satu kodi maka Anda akan memperoleh diskon 10-20% yakni harga Rp 45 ribu per buahnya atau Rp 900 ribu per kodi. Dan anda yang berminat untuk menjualnya kembali pakaian muslim dan perlengkapannya tersebut bisa diskon sekitar 50% dari harga beli.
Sistem Makloon. Di Kecamatan Kawalu Kampung Pesantren juga menerima du jenis makloon, yaitu Makloon bordir dan Makloon jahit.Modal usaha bagi mereka yang ingin membuka jasa makloon juga cukup murah, dengan menggunakan rumah tinggal sebagai tempat usaha. Mereka tinggal membeli peralatan mesin jahit, mesin obras, dan mesin bordir dengan total harga sekitar Rp 8 jutaan. Bagi Anda yang ingin me-makloon-kan bordiran salah satunya bisa menghubungi Dr. H. Muslim Sanusi, pemilik Nurlaela Bordir Jalan. Saguling No. 25 Cilamajang Kawalu Tasikmalaya, Jawa Barat di nomor Telepon: (0265) 333903, 320553. Atau Azi Abd Ajiz, pemilikKatenzo bordir di Jalan Cijeruk Girang RT. 03 RW. 04 Cibeuti Kawalu-Tasikmalaya Jawa Barat, Telp: (0265) 347470, HP: 081320766540.
Meski terletak di kaki bukit dengan kondisi jalan yang kasar dan alat transportasi yang terbatas (menjelang maghrib tidak ada ojek) tak membuat desa di Kecamatan Tasikmalaya itu tampak tertinggal. Bahkan rumah mewah seharga miliaran rupiah berjejer megah di antara sungai dan sawahnya. Tentu tak dapat dipercaya jika ditengah desa yang minim fasilitas justru kehidupan masyarakatnya terlihat sangat mewah. Megahnya kehidupan masyarakat Desa Tanjung tak terlepas dari hasil usahanya membangun home industry untuk konveksi busana muslim. Berbagai macam bordir terpampang di sana, mulai dari alat manual hingga alat bordir modern berupa bordir komputer dengan kisaran harga antaraRp 300 juta hingga Rp 600 juta.
Tidak semua masyarakat mampu menjadi produsen, karenanya bagi kalangan masyarakat yang tidak memiliki modal, mereka cukup puas dengan bekerja menerima makloon bordir dan jahit bahkan ada yang hanya mampu menyumbangkan tenaganya sebagai karyawan kontrak pada beberapa home industry. Hampir seluruh rumah yang jumlahnya ratusan ini memiliki sedikitnya 3 mesin jahit ditambah satu mesin bordir sebagai penyangga ekonomi keluarga. Atau jika ada yang tidak mampu membeli perlengkapan makloon itu biasanya ia akan mendapat tawaran untuk menerima mesin dari orang lain dengan imbalan harus mau mengerjakan jahitan atau bordiran dari orang yang memberikan pinjaman mesin.
Produksi. Untuk jumlah produksi dari masing-masing produsen pakaian muslim baik di Tasikmalaya dan Soreang, rata-rata minimal 50 kodi per minggunya. Dengan karyawan jahit rata-rata 6-10 orang, dan biasanya rata-rata satu potong pakaian menghabiskan 1-2 yard kain.
Cara Pemasaran. Selain menerima pesanan, para pedagang busana muslim Tasikmalaya kebanyakan menempati kios blok F2 lantai 5 Pasar Tanah Abang. Namun bila ingin mendapatkan harga pakaian muslim dan perlengkapannya dengan harga yang lebih murah lagi, Anda dapat mengunjungi Pasar Tasik, Tanah Abang yang adanya hanya hari Senin-Kamis dan buka dari pukul 05.00 WIB sampai 14.00 WIB. Di Tanah Abang Anda akan menemukan para pedagang pakaian muslim dan perlengkapannya. Sedangkan untuk mengenali mereka (pedagang) yang asli dari Tasikmalaya atau bukan dengan melihat plat nomor mobil yang mereka bawa yaitu Z.
Cara Pemesanan. Untuk pemesanan pembeli harus terlebih dahulu menelepon untuk menentukan spesifikasi barang dan item yang-item yang diinginkan. Harga yang diberikan merupakan standar grosiran. Minimal pembelian baik sentra produsen di Tasikmalaya dan Jakarta minimal satu kodi sementara itu untuk pemesanan dengan pengiriman di luar kota Tasikmalaya dan Jakarta minimal pemesanan 10 kodi. Dengan syarat biaya pengiriman ditanggung pembeli. oleh Atika Permata
No comments:
Post a Comment